Pohon pisang merupakan pohon yang
sering kita jumpai. Dia memiliki buah yang kaya akan manfaat. Buah pisang
sendiri dapat dikonsumsi saat sudah matang. Dapat langsung dikonsumsi ataupun
diolah. Misalnya jadi pisang goreng, kripik pisang atau yang lainnya.
Cara berkembang biak pohon pisang
adalah dengan cara vegetatif (tidak kawin) yaitu dengan munculnya tunas. Ketika
pohon pisang tumbuh besar pastilah kita juga sering melihat dibawahnya ada
tunas-tunas baru yang dikemudian hari menjadi besar.
Lantas apa hubungannya dengan judul di
atas ?.
Inspirasi ini saya dapat
dari Guru Biologi saat saya sekolah SMP dulu, dan masih teringat sampai
sekarang.
Meniru Prinsip Pohon Pisang
Pohon pisang tidak akan mati jika kita tebang sebelum dia
berbuah. Ketika kita mencoba menebang pohon pisang yang belum berbuah, maka di
esok harinya tunas pisang akan
tumbuh lagi.
Bahkan jika hanya tersisa bagian bawah (bonggol pisang), pasti juga akan mengeluarkan
tunas baru.
Sedangkan yang dimaksud dengan meniru pohon pisang adalah bermakna
bahwa janganlah kita berhenti sebelum kita menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
baik untuk diri kita sendiri ataupun untuk orang lain.
Kita jangan sampai menyerah walaupun seberat apapun perjuangan kita.
Hingga pada akhirnya kita akan menemukan momen saat kita berhasil meraih
apa yang kita cita – citakan dari hasil jerih payah kita.
Namun Jangan Meniru Pohon Pisang
Seperti yang telah saya bahas di atas. Bahwa pohon pisang
cara berkembang biaknya adalah secara vegetatif (tidak kawin) dan bukan
generatif.
Maksudnya ini adalah janganlah kita
memiliki keturunan sebelum melalui pernikahan yang sah secara agama. Karena
tentulah jika memilikinya sebelum menikah adalah dari perbuatan zina yang
merupakan dosa besar.
Realita sekarang banyak anak muda terjerumus dalam pergaulan bebas yang
merugikan. Perilaku ini sangat disayangkan. Karena mereka menghancurkan masa
depannya sendiri.
Pastilah orang tua sangat sedih jika anaknya terlibat pergaulan bebas
apalagi sampai hamil di luar nikah.
Jika lingkunganmu seperti itu, maka jauhilah dan selalu ingatlah dengan orang tuamu. Jangan sampai
orang tua menangis karena perilaku yang terlewat batas.
BACA JUGA : Ikhtiar Mencari Pekerjaan
Untuk itu wajiblah kita membentengi diri kita dan keluarga dengan ilmu
agama, agar kelak tidak terjebak dalam pergaulan yang menyesatkan
Marilah kita saling menjaga diri kita,
keluarga kita, sahabat, dan lingkungan kita dari perbuatan dosa besar. Sehingga
kita bisa meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Aamiin.
sangat menginspirasi
ReplyDeleteThanks kunjungannya
DeleteTidak nyangka dengan analogi ini. Hehe. Sip banget..
ReplyDeleteThanks kunjungannya....Salam kenal,...
Delete