Tuesday 2 April 2013

Meniru Prinsip Pohon Pisang, tapi Jangan meniru Pohon Pisang

Pohon pisang merupakan pohon yang sering kita jumpai. Dia memiliki buah yang kaya akan manfaat. Buah pisang sendiri dapat dikonsumsi saat sudah matang. Dapat langsung dikonsumsi ataupun diolah. Misalnya jadi pisang goreng, kripik pisang atau yang lainnya.

Cara berkembang biak pohon pisang adalah dengan cara vegetatif (tidak kawin) yaitu dengan munculnya tunas. Ketika pohon pisang tumbuh besar pastilah kita juga sering melihat dibawahnya ada tunas-tunas baru yang dikemudian hari menjadi besar. 

Lantas apa hubungannya dengan judul di atas ?. 

Inspirasi ini saya dapat dari Guru Biologi saat saya sekolah SMP dulu, dan masih teringat sampai sekarang.

Meniru Prinsip Pohon Pisang

Pohon pisang tidak akan mati jika kita tebang sebelum dia berbuah. Ketika kita mencoba menebang pohon pisang yang belum berbuah, maka di esok harinya tunas pisang akan tumbuh lagi.

Bahkan jika hanya tersisa bagian bawah (bonggol pisang), pasti juga akan mengeluarkan tunas baru.

Sedangkan yang dimaksud dengan meniru pohon pisang adalah bermakna bahwa janganlah kita berhenti sebelum kita menghasilkan sesuatu yang bermanfaat baik untuk diri kita sendiri ataupun untuk orang lain.

Kita jangan sampai menyerah walaupun seberat apapun perjuangan kita.

Hingga pada akhirnya kita akan menemukan momen saat kita berhasil meraih apa yang kita cita – citakan dari hasil jerih payah kita.

Namun Jangan Meniru Pohon Pisang

Seperti yang telah saya bahas di atas. Bahwa pohon pisang cara berkembang biaknya adalah secara vegetatif (tidak kawin) dan bukan generatif.

Maksudnya ini adalah janganlah kita memiliki keturunan sebelum melalui pernikahan yang sah secara agama. Karena tentulah jika memilikinya sebelum menikah adalah dari perbuatan zina yang merupakan dosa besar.

Realita sekarang banyak anak muda terjerumus dalam pergaulan bebas yang merugikan. Perilaku ini sangat disayangkan. Karena mereka menghancurkan masa depannya sendiri.

Pastilah orang tua sangat sedih jika anaknya terlibat pergaulan bebas apalagi sampai hamil di luar nikah.

Jika lingkunganmu seperti itu, maka jauhilah dan selalu ingatlah dengan orang tuamu. Jangan sampai orang tua menangis karena perilaku yang terlewat batas.




Untuk itu wajiblah kita membentengi diri kita dan keluarga dengan ilmu agama, agar kelak tidak terjebak dalam pergaulan yang menyesatkan

Marilah kita saling menjaga diri kita, keluarga kita, sahabat, dan lingkungan kita dari perbuatan dosa besar. Sehingga kita bisa meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Aamiin.

4 comments: